Parameter kedekatan relasi antarmanusia tidak selalu diukur dari seberapa lama manusia-manusia tersebut saling berhubungan. Seringkali saya merasa beberapa kawan yang telah lama saya kenal justru kian hari kian jauh, dalam artian bertambah renggang karib keakrabannya. Sebaliknya, banyak yang baru saya temui malah langsung terasa cair. Lumer dan hilang jarak dalam percakapan.
Arfindo Briyan Santoso adalah salah satunya. Saya biasa memanggilnya "mas" Findo karena dia lebih tua walaupun di kampus satu angkatan. Sepanjang ingatan saya tidak salah, saya belum lama mengenal dia--bahkan baru sempat bertemu beberapa bulan lampau. Tetapi sungguh banyak topik obrolan yang telah khatam kami bahas. Mulai dari berbagi tips menulis hingga jodoh dan restu orang tua. Sungguh banyak hal yang telah saya minta dari dia, baik atas nama personal maupun dalam rangka urusan bersama (saya telah mengajaknya--lebih tepatnya memaksa--bergabung di birokreasi).
Tengoklah; header blog saya ini adalah hasil kerja dari dia. Contoh lain, saya pernah meminta mas Findo membawakan bunga kepada seseorang di acara wisudanya meski dia hadir di acara tersebut karena panggilan tugas (dia adalah awak media keuangan sehingga memiliki jobdesk yang membikin saya iri macam itu!). Pernah pula saya memesan buku ketika dia ada urusan dinas di Bangko (nah kan, kurang bikin iri apalagi?). Terakhir, saya memintanya membuat poster untuk mengiklankan buku Kuda Besi dari birokreasi. Mulanya dia menolak karena kesibukan kantor tidak mengizinkannya untuk berbagi waktu. Tetapi akhir pekan kemarin tiba-tiba saja kotak masuk surel saya memunculkan notifikasi darinya. Tanda bahwa pesanan poster telah tuntas dilaksanakan.
![]() |
poster ciamik ini pun bikinan mas Findo! |