Teruntuk kawan-kawan yang sangat antusias bergabung dalam saujana.
Saat mengunggah cerpen-cerpen di blog saujana, saya dipenuhi perasan gembira yang meluap-luap. Perasaan senang yang berbeda dari biasanya. Kesenangan yang dibuat sendiri tanpa harus menunggu pemberian dari orang lain, yang ditemani semangat kebersamaan dari kawan yang telah lama tidak saya jumpai. Kesenangan yang disertai setitik asa bahwa masih ada hal-hal yang dapat dilakukan untuk membunuh jenuhnya rutinitas.
Saya teringat Santiago, si tua dalam novel Hemingway. Buatnya, hidup hanya sebatas pekerjaannya sebagai nelayan, yaitu melaut. Mencari ikan untuk ia santap setiap hari. Tidak ada kesenangan dalam rutinitas yang ia lakoni. Apalagi sebagai seorang nelayan miskin yang telah melewati masa kejayaannya, ia lebih sering kekurangan tangkapan. Itu sama sekali bukan hidup yang ia inginkan. Meskipun tak pernah mengatakannya, jauh di dalam hati ia masih menyimpan mimpi-mimpi masa mudanya: bertualang. Ia merindukan padang rumput, singa-singa Afrika, juga pertarungan dengan musuh yang menghadang jalannya.